Belajar Dari Eksperimen Basic Income di Madhya Pradesh, India

Unicef bekerja sama dengan Sewa Bharat telah menjalankan percobaan penerapan Basic Income untuk pengurangan kemiskinan di India pada tahun 2010 yang lalu. Program ini bernama Madya Pradesh Unconditional Cash Transfer (MPUCT) dan Tribal Village Unconditional Cash Transfer (TVUCT). Selama 18 bulan, lebih dari 6,000 penduduk menerima pembayaran bulanan dari program tersebut dan kemudian dievaluasi sebanyak tiga kali, baik melalui survey maupun studi kasus. Laporan hasil percobaan Basic Income ini pun dirilis oleh Unicef pada tahun 2014.

Dalam program MPCUT, setiap penduduk di 8 desa menjadi penerima manfaat program dan 12 desa lainnya sebagai desa kontrol. Sedangkan dalam TVUCT, 1 desa sebagai penerima dan 1 desa lainnya sebagai kontrol atau pembanding (tidak menerima program). Mereka menerima uang tunai sebesar 200 rupee per bulan untuk orang dewasa dan 100 rupee per bulan untuk anak-anak. Setelah satu tahun berjalan, pemberian uang ditambah menjadi masing-masing 300 rupee dan 150 rupee (sama seperti yang diterima TVUCT) selama satu tahun. Tujuan program ini adalah untuk mengidentifikasi dampak basic income terhadap sikap dan perilaku individu serta keluarga, sekaligus sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.

Evaluasi kemudian dijalankan ketika program berjalan maupun sesudahnya. Banyak isu yang dipotret dalam evaluasi, termasuk masalah kesehatan, nutrisi, sekolah, pekerjaan, pendapatan, tabungan, dan aspek-aspek lainnya yang kemungkinan terdampak oleh pemberian basic income tersebut. Interim Evaluation Survey (IES) juga menyoroti masalah “financial inclusion” terhadap penerima manfaat program. Disamping survey, sebanyak 89 studi kasus juga didokumentasikan dalam program ini.

Temuan dan kesimpulan yang dapat dipetik dari program ini, seperti yang diuraikan oleh Prof. Guy Standing, antara lain dapat dilihat dari beberapa aspek dan indikator berikut:

Financial Inclusion

  • Sembilan puluh tiga persen penerima berhasil menerima transfer tunai pada satu bulan pertama program dimulai.
  • Dalam beberapa bulan, hampir seluruh penerima basic income berhasil membuka rekening di Bank maupun koperasi. Mayoritas mengaku tidak ada kesulitan dalam membuka rekening di Bank
  • Perempuan nampak lebih mudah untuk mengakses dan mengoperasikan akun koperasi SEWA dibandingkan dengan akun Bank Nasional
  • Proyek ini telah mendorong penerima basic income untuk mulai memiliki rekening dan memanfaatkannya untuk menabung (mengurangi kebiasaan menyimpan uang di rumah)

 Perumahan dan sanitasi

  • Penerima basic income secara signifikan memperbaiki kondisi perumahan mereka
  • Perbaikan paling menonjol adalah pada bagian dinding dan atap rumah
  • Basic income juga telah mendorong rumah tangga menggunakan energi alternatif untuk memasak
  • Pada Tribal Village, uang tunai telah mereka gunakan untuk membangun rumah baru (10%), memperbaiki rumah lama, mengganti saluran dan sumber air minum, dan memperbaiki lampu-lampu.

Nutrisi dan Makanan (diet)

  • Hasil evaluasi menggunakan index z-score dari WHO, basic income ternyata memiliki asosiasi dengan pertumbuhan berat badan anak-anak di dalam keluarga penerima program, terutama untuk bayi perempuan
  • Basic income telah menambah kecukupan pangan harian secara signifikan
  • Basic income telah mendorong diversifikasi pangan dengan memungkinkan mereka mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
  • Pada penduduk Tribal Village, kecukupan pangan menunjukkan angka peningkatan yang paling tinggi mencapai 82%
  • Penerimaan basic income ternyata tidak menunjukkan gejala penyimpangan berupa peningkatan konsumsi alkohol atau rokok.

Kesehatan

  • Selama pelaksanaan program basic income, jumlah penerima program yang sakit/menderita penyakit dilaporkan lebih rendah
  • Basic income memungkinkan mereka untuk mengkonsumsi obat secara lebih rutin (bagi yang sakit)
  • Uang tunai memiliki hubungan dengan pengeluaran untuk pengobatan
  • Fasilitas kesehatan publik mencatat terjadi peningkatan level imunisasi dari masyarakat penerima program secara impresif
  • Program basic income mendorong munculnya rumah sakit swasta dan bertambahnya fasilitas kesehatan lainnya

Dampak Bagi Difabel

  • Dampak basic income sangat terasa bagi penyandang disabilitas, terutama dalam membuka akses mereka pada makanan dan fasilitas kesehatan
  • Beberapa kasus menunjukkan bahwa setelah mereka menerima basic income, penyandang disabilitas mampu lebih aktif secara ekonomi dan terlibat dalam kegiatan bermasyarakat secara penuh

Sekolah

  • Tingkat partisipasi sekolah untuk anak usia 4 sd. 18 tahun di desa-desa penerima basic income nampak 12% lebih tinggi dari desa non-penerima
  • Mereka mengeluarkan lebih banyak untuk keperluan sekolah, seperti perlengkapan sekolah, seragam, dan sepatu
  • Basic Income memiliki asosiasi positif dengan tingkat kehadiran di sekolah. sebanyak 29% dari keluarga penerima menunjukkan peningkatan kehadiran anak-anak mereka di sekolah (desa kontrol hanya meningkat 13%)
  • Setengah (50%) dari anak-anak di keluarga penerima Basic Income berhasil menyekolahkan anaknya di sekolah privat, berbanding dengan hanya 30% di desa kontrol.
  • Basic income memiliki korelasi positif dengan pengeluaran transportasi untuk sekolah anak

Aktivitas Eknonomi dan Produksi

  • Bertolak belakang dengan kritik yang mengatakan bahwa basic income dapat menyebabkan kemalasan, dalam program ini justru basic income berhubungan positif dengan peningkatan produktivitas kerja, bahkan dua kali lipat lebih produktif dibanding keluarga non-penerima basic income
  • Pekerjaan masyarakat beralih dari menjadi buruh ke pengerjaan lahan pertanian sendiri, terutama di Tribal Village.
  • Beberapa keluarga membelanjakan basic income untuk membeli perlengkapan kecil untuk memulai usaha, seperti mesin jahit, bibit-bibit tanaman, dan pupuk.
  • Pada keluarga di Tribal Village, terjadi peningkatan jumlah ternak yang mereka miliki hingga 70% bahkan mereka mampu membeli bibit, pupuk, dan pestisida dengan kualitas yang lebih baik dari biasanya.
  • Penerima basic income tiga kali lebih berpeluang memulai usaha baru dibandingkan dengan keluarga non-penerima

Hutang dan Pinjaman

  • Beban hutang dengan kategori sangat berat ditemukan di 3/4 keluarga penerima basic income, namun setelah menerima basic income terjadi penurunan hutang yang cukup signifikan. Mereka menjadi lebih mampu untuk menghentikan kebiasaan/ketergantungan pada hutang.
  • Seiring berkurangnya hutang kelas berat, kemampuan mereka menabung juga semakin tinggi. Mereka menjadi lebih mempersiapkan diri untuk menjaga likuiditas keuangannya di masa depan.

Dampak Kebijakan

  • Hanya minoritas dari rumah tangga berpendapatan rendah di 20 desa penerima basic income itu yang kemudian masuk/tetap dalam kategori dibawah garis kemiskinan.

Beberapa temuan di atas menunjukkan dampak positif dari basic income guarantee (BIG) bagi masyarakat miskin jika mereka dilaksanakan secara universal dan memberikan kebebasan yang cukup untuk mereka menentukan pilihannya sendiri. Setiap orang memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda, BIG telah memberikan kemungkinan bagi masyarakat miskin untuk menentukan prioritasnya masing-masing serta meningkatkan kapabilitas mereka untuk mengambil keputusan sendiri. Proyek BIG di Madya Pradesh, India, ini telah menunjukkan transformasi yang positif bagi kehidupan individu, keluarga, dan komunitas desa-desa penerima Basic Income.

===

Sumber:

 

 

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *