Gagasan dan pemikiran tentang Basic Income Guarantee (BIG) memang menemukan momentumnya di tengah perkembangan teknologi saat ini dan ancaman jobless future akibat otomatisasi di masa mendatang. Namun demikian, gagasan ini sudah ada sejak abad 15 dan sempat beberapa kali menemukan momentum dan muncul dalam sejarah dunia namun kemudian tenggelam akibat kondisi ekonomi dan politik pada saat itu. Berikut ini adalah sejarah ringkas para pemikir, penggagas, dan pendukung gagasan “free money for everyone” dengan latar belakang dan argumentasi masing-masing sesuai dengan jaman dan tantangannya pada saat itu.
Sir Thomas More (7 Februari 1478 – 6 Juli 1535). Ia adalah seorang pengacara, pengarang, filsuf, dan statesman Inggris yang bertugas sebagai penasihat Henry VIII. Dalam novelnya yang ditulis dalam Bahasa latin berjudul Utopia (1516), Ia menuliskan gagasan tentang pendapatan dasar dan konsep berbagi kekayaan/keuntungan yang dihasilkan dari pengelolaan lahan publik yang yang menjadi milik pribadi. Novel ini mengangkat sebuah mimpi masyarakat eropa yang serba ideal atau yang kemudian dikenal sebagai masyarakat utopia. Gagasan utopia ini muncul sebagai antithesis atas kekacauan, pergolakan sosial, konflik agama dan krisis ekonomi yang luar biasa pada masa itu.
Thomas Jefferson ( 13 April 1743-4 Juli 1826). Presiden Amerika Serikat ke 3 ini ternyata juga memiliki gagasan yang identik dengan “pemberian cuma-cuma” kepada warga negara. Tepatnya pada saat Ia bertugas sebagai anggota legislatif di negara bagian Virginia (1776-1779). Pada saat itu Ia mengusulkan untuk memberikan lahan seluas 50 hektar kepada individu yang tidak memiliki properti untuk menjamin kelangsungan hidup mereka dan hak mereka sebagai warga negara.
Thomas Paine (1737 – 1809). Ia adalah seorang filsuf keturuan Inggris yang lahir di Amerika dan menjadi salah satu tokoh di era revolusi. Dalam pamflet karangannya berjudul “Agrarian Justice” (1797), Ia memandang bahwa tanah adalah “warisan bersama umat manusia”. Oleh karena itu, setiap tuan tanah/pemilik tanah berkewajiban untuk membayar “uang sewa tanah” ke dalam “dana nasional.” Pajak tanah ini kemudian akan didistribusikan kembali kepada seluruh warga negara. Setiap warga negara Amerika akan menerima pembayaran tunai setiap bulan dari pajak tanah tersebut pada saat mereka berusia 21 tahun dan pembayaran tahunan ketika mereka berumur 50 tahun. Dalam gagasannya, pembayaran itu dianggap sebagai “hak” yang bisa dinikmati oleh warga negara.
Franklin D. Roosevelt (30 Januari 1882 – 12 April 1945). Ia adalah presiden Amerika Serikat ke 32. Dalam pesan tahunannya ke Kongres tertanggal 11 Januari 1944, Ia menyatakan bahwa: Kami telah sampai pada pemahaman yang jelas terkait fakta bahwa kebebasan individu sejati mustahil ada tanpa jaminan ekonomi dan kemerdekaan. … Orang yang kelaparan dan mereka yang kehilangan pekerjaannya adalah hasil dari kediktatoran. … Pada zaman kita, kebenaran ekonomi semacam ini telah terbukti dengan sendirinya. Dengan kesadaran itu, penting untuk dikatakan bahwa, Undang-Undang Hak Asasi kedua yang sedang disusun saat ini haruslah didasarkan pada keamanan dan kemakmuran baru yang dapat memayungi semua orang (warga negara).
Frederich. A. Hayek (8 Mei 1899 – 23 Maret 1992) adalah seorang peenrima hadiah Nobel di bidang Ekonomi pada tahun 1974. Ia seorang pemikir “free development” pengkritik otokrasi atau totalitarian ekonomi seperti yang dijalankan pemerintahan Fasis Jerman pada masa itu. Meskipun ia seorang libertarian, namun dalam bukunya yang berjudul The Road to Serfdom (1944), dia mendukung konsep pemberian “jaminan pendapatan minimum.” Ia mengatakan: “Tidak ada keraguan bahwa makanan, tempat penampungan, dan pakaian minimum yang cukup untuk menjaga kesehatan dan kemampuannya untuk bekerja, harus dipastikan dapat diperoleh/disediakan untuk setiap orang.”
Martin Luther King Jr (15 January 1929 – 4 April 1968). Di buku terakhirnya, Where Do We Go from Here: Chaos or Community? (1968) ia menyerukan pentingnya jaminan pendapatan dasar ini. Ia menganggap BIG ini bukan sekedar program pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan, melainkan lebih dari itu ia adalah hak warga sipil untuk mendapat jaminan dari negara atau pemerintah untuk membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan.
Lyndon B. Johnson (27 Agustus 1908 – 22 January 1973) membentuk sebuah komisi nasional mengenai kemiskinan dan mengadakan dengar pendapat di seluruh Amerika. Hasil laporan mereka bulat, bahwa : “Rekomendasi utama kami adalah untuk menciptakan program suplemen pendapatan universal yang dibiayai dan dikelola oleh Pemerintah Federal, melakukan pembayaran tunai kepada semua anggota masyarakat. Pembayaran akan memberikan dasar bagi keluarga atau individu yang membutuhkan…Pengamatan kami telah meyakinkan kita bahwa orang miskin tidak berbeda dengan yang lain. Sebagian besar orang miskin mau bekerja. Mereka ingin meningkatkan potensi mereka dan dilatih untuk pekerjaan yang lebih baik. Seperti kebanyakan orang Amerika, orang miskin ingin melakukan sesuatu dengan kehidupan mereka di luar sekedar bertahan. Dengan menyediakan sistem pendukung berupa jaminan pendapatan dasar, kami memberi mereka kesempatan untuk melakukan hal-hal itu.”
Pemerintah federal kemudian melakukan serangkaian percobaan jaminan pendapatan di New Jersey, Denver, Seattle, dan beberapa lokasi lainnya. Sekitar 8.500 keluarga menerima pembayaran tunai yang dijamin antara tahun 1968 dan 1975. Hasilnya menunjukkan sedikit penurunan dalam jumlah jam kerja, meskipun kebanyakan istri tinggal di rumah untuk merawat anak-anak dan remaja yang tinggal di sekolah atau kembali ke sekolah.
Alaska, sebuah negara bagian di AS, telah menerapkan jaminan pendapatan dasar sejak tahun 1982. Meskipun jumlahnya kecil, setiap penduduk mendapat cek tahunan yang berasal dari royalti tambang minyak bumi, berkisar antara $ 1.000 dan $ 2.000, tergantung pada harga minyak dan faktor lainnya. Orang Alaska menyukai program ini. Manfaatnya telah terdokumentasi dengan baik. Aktivis BIG di seluruh dunia pun menjadikan Alaska sebagai salah satu referensi terbaik untuk penerapan basic income.
Basic Income Earth Network (BIEN). Istilah pendapatan dasar diperkenalkan pada pertengahan tahun 1980an, dan BIEN didirikan pada tahun 1986. (Awalnya, “E” di BIEN adalah “Eropa.” Kemudian anggota mengubahnya menjadi “Earth” pada tahun 2002 di kongres Jenewa.) Jaringan Basic Income di A.S (US BIG) menyusul didirikan pada tahun 1999 sebagai asosiasi informal akademisi dan aktivis. Sejak 2002, USBIG rutin mengadakan pertemuan tahunan, dan baru-baru ini mereka bekerja sama dengan Basic Income Canada yang akan menggelar pertemuan awal tahun 2018 di Ontario.
Indonesia masih belum memiliki perwakilan di BIEN. Sampai akhirnya pada 27 Oktober 2017, Indonesian Basic Income Guarantee Network didirikan sebagai jejaring informal periset dan aktivis yang berminat mengkaji BIG dan mencoba penerapannya di Indonesia. Indobig Network telah membentuk tim kerja dan mendaftarkan diri untuk berafiliasi dengan BIEN serta berkomitmen untuk terus mengedukasi publik Indonesia terkait perkembangan BIG di dunia.
Tanggal 2 Oktober 2019, IndoBIG Network berafiliasi dengan UBI Lab Sheffield atau UBI Lab Network yang berbasis di Inggris. Dalam afiliasi dan kolaborasi ini, didirikan UBI Lab Jakarta sebagai bagian dari jejaring Think Tank antara UBI Lab Network dan IndoBIG Network.
===