“Selamat Tinggal Kota Besar!”: Penduduk dan Pembangunan Lebih Merata Lewat UBI

Sumber ilustrasi: https://ace-hasan.com/2018/03/11/urbanisasi-dan-kesenjangan-kota-desa/

Jaminan Pendapatan Dasar Semesta (Jamesta) atau Universal Basic Income (UBI) diprediksi bisa menjadi kenyataan permanen tahun depan. Demikian diungkapkan oleh Saxo Bank seperti dilaporkan oleh CNBC. Jika prediksi ini benar, diperkirakan kebijakan ini akan memicu terjadinya penyeimbangan kembali struktur masyarakat (penyebaran penduduk) dan keseimbangan pembangunan antar daerah.

Dalam sebuah laporan berjudul “Outrageous Predictions“, bank yang bermarkas di Denmark ini pada hari Selasa (8/12) menguraikan 10 prediksi “mengejutkan” yang mungkin terjadi pada tahun 2021.

Saxo Bank mengatakan bahwa langkah-langkah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah berbagai negara untuk mensubsidi upah yang hilang sebagai akibat dari pandemi COVID-19 belakangan ini, diprediksi bakal bermetamorfosis kebijakan jaminan pendapatan dasar yang lebih permanen dan universal (UBI).

Lebih lanjut, era baru UBI ini diprediksi akan menghancurkan pasar real estate komersial. UBI dianggap akan mampu mengubah struktur dalam masyarakat, terutama secara geografis.

Bukan hanya itu, paradigma baru soal kehidupan ideal di masa depan juga mulai bergeser. Misalnya, anak-anak muda sekarang mulai sadar dan meyakini bahwa pendidikan dan kerja keras saja dianggap tidak cukup untuk naik kelas secara ekonomi. Apa yang dulu dicapai generasi Baby Boomers, sulit untuk diulang oleh generasi X, Y, dan Z sebagai akibat dari perubahan sosial dan lingkungan yang sangat cepat.

Perkembangan perangkat lunak, kecerdasan buatan, dan otomatisasi akan menjadi “kambing hitam” penyebab terkikisnya lapangan pekerjaan di berbagi sektor ini. Gagasan UBI pun terus mendapatkan momentum di tengah krisis pandemi COVID-19 setahun belakangan.

Pada bulan April lalu, ketika banyak negara mulai mengadopsi langkah-langkah pembatasan sosial untuk mengekang penyebaran Covid-19, Paus Fransiskus mendukung langkah tersebut, dan bahkan mendorong penerapan upah dasar universal. Demikian pula semakin banyak eksperimen baru yang lahir dan mengadopsi prinsip-prinsip UBI ini (lihat Peta Eksperimen UBI disini)

Selamat tinggal kota besar?

Kota-kota besar selama ini telah menjadi magnet dan pendorong utama pertumbuhan ekonomi selama beberapa generasi. Namun di era baru UBI, pekerjaan manual dan rutin yang dimudahkan oleh teknologi, ditambah lahirnya kebiasaan baru work from home atau bekerja dari rumah, telah memukul keras pasar real estate dan perkantoran di pusat-pusat bisnis ternama.

Menurut Saxo Bank, nilai properti perkantoran komersial akan terus menurun bersama dengan real estate komersial yang berisi restoran dan toko yang ditujukan untuk melayani pekerja dan para komuter, seperti yang banyak kita lihat di kota-kota besar seperti DKI Jakarta.

Akibatnya, investor mungkin akan mempertimbangkan untuk beralih menginvestasikan modalnya ke kota-kota lain yang lebih kecil.

Jika UBI diterapkan secara nasional oleh suatu negara, maka konsekuensinya adalah akan membuat seseorang menjadi lebih percaya diri untuk tinggal di desa atau tempat asalnya dibanding harus mengadu nasib ke kota-kota besar yang tak menentu dan biaya hidup selangit.

Dengan kata lain, pertumbuhan dan perkembangan ekonomi juga akan berjalan tidak hanya di pusat, tapi juga di daerah-daerah pelosok.

Tinggal di kota besar yang macet, kumuh, mahal dan sempit serta tingkat kriminalitas yang tinggi, tentu tak lagi menarik. Dengan kata lain, penerapan jaminan pendapatan dasar universal akan melunturkan daya tarik perkotaan dan mendorong kaum pekerja untuk eksodus dari kota-kota itu dan kembali ke daerah asalnya atau daerah lain yang dianggapnya lebih ideal.

Jika prediksi ini benar, maka UBI akan membantu menjadikan pemerataan penduduk dan pembangunan itu bukan hanya sebagai ilusi belaka.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *