Battling Eight Giants, Basic Income Now

Buku terbaru dari Prof. Guy Standing ini berpendapat bahwa Universal Basic Income (UBI) itu penting karena alasan etika dan moral. UBI memang sering didengungkan sebagai kebijakan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. Namun lebih dari itu, misi UBI tak lain adalah mewujudkan keadilan sosial.

Kekayaan dan kesejahteraan yang kita nikmati hari ini, sebenarnya adalah hasil jerih payah generasi yang datang sebelum kita. Kita menerimanya sebagai warisan sosial. Banyak sumber daya – yang berasal dari alam atau sosial – diwariskan secara turun temurun selama berabad-abad. Sayangnya, dalam perjalanan sejarah manusia, telah terjadi penjarahan terorganisir dan besar-besaran terhadap “the commons” milik bersama tersebut oleh segelintir kelompok (sebut saja para oligrakhi/penguasa/pengusaha/elit yang memiliki akses terbesar atas sumber daya itu).

Mereka yang telah menikmati untung besar dari “penjarahan” ini secara moral wajib untuk memberikan kompensasi kepada rakyat jelata (the commoners) atas kerugian sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihasilkan dari setiap aktivitas ekonomi mereka. Karena kita semua pada dasarnya adalah the commoners itu sendiri, maka kompensasi harus dibayarkan kepada semua, sama rata dan tanpa syarat.

Dorongan etis kedua adalah, berapa pun jumlahnya, penghasilan dasar atau UBI akan meningkatkan kebebasan pribadi dan masyarakat. UBI akan memperkuat kemampuan orang untuk mengatakan ‘tidak’ kepada majikan yang eksploitatif atau menindas dan untuk menghentikan hubungan sosial yang merugikan. Inilah yang sering disebut sebagai ”republican freedom”, yaitu kemampuan individu untuk membuat keputusan tanpa harus meminta izin dari orang-orang yang duduk di posisi kekuasaan.

Justifikasi etis ketiga adalah bahwa UBI akan memberikan keamanan dasar bagi setiap individu penerima, keluarganya, serta komunitas mereka. Keamanan (security), menurut Guy Standing, adalah ”natural public good”. Kurangnya rasa aman dan keamanan ini akan mengurangi kemampuan seseorang untuk membuat keputusan rasional dan bahkan dapat menjadi ancaman serius bagi diri sendiri maupun komunitas.

Penghasilan dasar universal juga akan memperkuat solidaritas sosial dan hubungan antar manusia. UBI akan menjadi simbol bahwa kita semua adalah bagian dari satu bangsa dimana setiap anggotanya mampu berbagi manfaat dari kekayaan nasional yang digerakkan secara kolektif. Sangat penting untuk menghidupkan kembali etos solidaritas sosial yang telah terkikis dalam beberapa dekade terakhir oleh individualisme dan persaingan yang berlebihan.

Meskipun UBI dibayarkan secara individual, tidak berarti individualistis. Tidak seperti bantuan sosial umumnya, pendapatan dasar universal akan mencegah pembelahan antara ‘kami” dan ”mereka” serta mengkonfirmasi bahwa kita semua memiliki nilai yang sama. Ketika UBI dibayarkan sama kepada semua individu, manfaatnya juga bersifat sosial karena mampu meningkatkan hubungan intra-keluarga, kohesi komunitas, dan solidaritas nasional.

Secara ringkas,menurut Guy Standing, UBI dianggap mampu mengobati setidaknya delapan (8) “penyakit kronis” yang selama ini dianggap menghambat terwujudnya Good Society: inequality, insecurity, debt, stress, precarity, automation, populism, and extinction (ecological crisis).