Setelah hampir satu bulan membuka pendaftaran dan melakukan penggalangan dana (fundraising), akhirnya eksperimen Jamesta Istimewa sampai pada tahap pengundian atau pengacakan calon penerima. Dari total 2,100 pendaftar yang masuk – setelah sebelumnya tim peneliti membersihkan pendaftar yang melakukan duplikasi – dari seluruh penjuru provinsi Yogyakarta, akan diambil secara acak 100 partisipan. Terdiri dari dua puluh lima (25) orang yang akan menerima pembayaran (treatment group), dan 75 orang sebagai kelompok kontrol (control group). Acara pengundian ini akan disiarkan secara live melalui akun YouTube Jamesta Istimewa.
Metode pengundian (randomization) semacam ini, atau yang lebih dikenal sebagai random assignment, dilakukan untuk memastikan tidak ada bias dalam seleksi. Selain itu, melalui pengambilan secara acak ini diharapkan bahwa nantinya eksperimen ini akan memiliki dua kelompok yang memilik karakteristik yang relatif sama, sehingga bisa diukur efek dari pembayaran jaminan pendapatan itu sendiri di akhir eksperimen. Rencananya, peneliti akan memberikan kuisioner kepada 100 partisipan tersebut sebelum dan sesudah eksperimen dilakukan.
Wawancara mendalam kepada kelompok penerima juga akan dilakukan sebelum eksperimen ini dimulai. Partisipan dari kelompok treatment akan menerima pembayaran tanpa syarat langsung ke rekening mereka sebesar Rp. 500.000/bulan selama enam bulan. Sedangkan 75 orang kelompok kontrol tidak akan menerima pembayaran bulanan, akan tetapi mereka akan berpartisipasi dalam survey yang dilakukan.
Pada saat pengundian ini dilakukan, eksperimen Jamesta Istimewa telah berhasil mengumpulkan Rp 118.742.595 dari 184 donatur. Donasi beragam mulai dari Rp.10.000 hingga jutaan rupiah. Donasi terbesar diperoleh dari Ahmad Zacky Foundation sebesar Rp. 100.000.000,-. Meski pendaftaran untuk pilot telah ditutup, namun donasi masih terus dibuka untuk membiayai eskperimen gelombang berikutnya.
