Proposal Voucher Belanja Untuk Semua Sedang dibahas di Inggris

Sebuah proposal bantuan voucher belanja untuk semua orang dewasa dan anak-anak sedang dibahas oleh pemerintah Inggris. Seperti dilaporkan The Guardian, rencananya voucher belanja itu akan senilai £ 500 untuk dewasa dan £ 250 untuk anak-anak. Voucher itu hanya bisa dibelanjakan untuk barang-barang tertentu dan ditujukan untuk membantu sektor ekonomi yang paling terpukul oleh krisis covid-19, seperti retail dan perhotelan.

Rencana ini diajukan oleh sebuah lembaga Think Tank bernama Resolution Foundation, yang telah melakukan pembicaraan dengan Departemen Keuangan tentang tentang proposal ini. Rencana bantuan voucher ini mirip dengan skema yang telah diterapkan di Cina, Taiwan dan Malta.

Pada bulan April 2020 lalu, kota Wuhan, tempat wabah Covid-19 juga telah mengeluarkan 500 juta yuan (£ 57 juta) dalam voucher belanja untuk digunakan di restoran, pusat perbelanjaan, toko serba ada, dan pusat olahraga serta tempat wisata.

The Resolution Foundation mengatakan idenya akan menjadi cara yang lebih efektif untuk pemulihan ekonomi daripada pemotongan PPN sementara, atau trasnfer uang tunai satu kali dari negara kepada setiap individu – seperti di Amerika Serikat – yang juga telah dipertimbangkan sebelumnya.

Selain itu, ekonom setempat mengatakan transfer uang tunai ke rekening bank kemungkinan akan tetap disimpan di dalam tabungan dan tidak dibelanjakan, terutama oleh rumah tangga kelas menengah dan berpenghasilan tinggi.


Menurut mereka, pemberian “uang” dalam bentuk voucher belanja atau kartu pintar, akan lebih efektif. Transaksi pun dapat dilakukan dengan menggunakan ponsel pintar dan pemberian batas waktu transaksi akan mendorong orang untuk segera membelanjakannya. The Resolution Foundation menyarankan batas waktu maksimum satu tahun untuk menghabiskan uang dalam voucher tersebut. Skema ini diperkirakan akan menelan biaya negara sekitar £ 30 miliar.

Selain retail, aktivitas ekonomi di sektor perhotelan juga telah turun lebih dari 90% pada bulan April dan ada kekhawatiran bahwa banyak sektor lain yang akan terus terkena dampak buruk ketika pembatasan sosial tetap diterapkan. Di Jerman dan Prancis, di mana pembatasan sosial telah dilonggarkan, sektor pariwisata dan ritel pun masih 10% lebih rendah dibanding sebelum krisis. Perdebatan dan pembahasan tentang rencana ini tentu sangat menarik ditengah berbagai usulan kebijakan yang ada.

Kita tunggu saja, kebijakan mana yang akan dipilih kementerian keuangan Inggris untuk menyelamatkan perekonomian rumah tangga di negari Ratu Elizabeth itu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *