Kabar gembira datang dari Jerman. Kali ini Jerman akan memulai eksperimen Universal Basic Income (UBI) untuk pertama kalinya di tahun 2019 ini. Meniru metode yang digunakan di Finlandia, eskperimen Basic Income Jerman ini diberi nama “HartzPlus”. Pada bulan Desember 2018 yang lalu, Sanktionsfrei, lembaga yang menyelenggarakan eksperimen ini, telah membuka penawaran terbuka kepada publik dan ada sekitar 5.000 orang yang mendaftar menjadi partisipan dalam percobaan ini. Dari jumlah itu, sekitar 250 orang akan diambil secara acak untuk masuk ke dalam kelompok penerima Basic Income. Sebagai kontrol, sekitar 350 orang lainnya diambil sebagai kelompok non-penerima Basic Income. Setiap partisipan dari kedua kelompok akan menjawab kuisioner evaluasi yang akan dikirimkan secara rutin dan berkala ke alamat masing-masing.
Kelompok penerima (intervention group) akan menerima pembayaran Basic Income mulai dari 245 Euro hingga 424 Euro per bulan. Tergantung dengan kondisi individu dan rumah tangganya. Mereka yang masih single atau single parents akan menerima pembayaran sebesar 424 Euro per bulan. Partisipan yang memiliki pasangan dan tinggal bersama akan mendapatkan 382 Euro per bulan. Mereka yang usianya di bawah 25 tahun dan masih tinggal bersama orang tua akan mendapatkan 339 Euro per bulan. Anak remaja berusia antara 14-18 tahun akan menerima 322 Euro per bulan sedangkan anak-anak berusia 6-14 tahun dan di atas 6 tahun masing-masing akan menerima 302 Euro dan 245 Euro per bulan. Bagi mereka yang difabel maka akan mendapatkan kompensasi tambahan. Rencananya, program eksperimen ini akan dijalankan selama tiga (3) tiga tahun dari 2019 hingga 2022.
Seperti tertuang dalam website HartzPlus, kita bisa melihat jumlah pembayaran sebesar itu ditujukan untuk beberapa komponen seperti makanan, pendidikan, telekomunikasi, pakaian, dan lain-lain seperti terlihat dalam diagram berikut ini:
Para peneliti yang terlibat dalam eksperimen ini merupakan gabungan antara Sanktionsfrei dan the University of Wuppertal yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Rainer Wieland. Ditengah berbagai tantangan eksperimen UBI yang dihentikan tiba-tiba (seperti di Ontario) atau ekperiman yang tidak dilanjutkan pendanaannya (seperti di Finlandia), maka kehadiran eksperimen UBI Jerman ini menjadi sangat berarti. Sebab, perdebatan moral ideologis terkait UBI hanya akan menjadi debat teoritik tanpa ujung jika tidak disertai dengan implementasi di lapangan. Yang diperlukan saat ini adalah sebanyak mungkin eksperiman lapangan – termasuk di Indonesia – sehingga bisa memberikan data-data empirik serta menjawab berbagai asumsi yang ada, baik dari pihak yang pro maupun kontra terhadap UBI.