Pada tanggal 15-16 Juni 2019 lalu, para pegiat, aktivis, akademisi, dan pemerhati Universal Basic Income (UBI) di wilayah Amerika Utara berkumpul dan berkongres di Silberman School of Social Work at Hunter College, New York City. Acara ini merupakan Kongres ke 18 yang diselenggarakan oleh aktivis UBI di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Namun demikian, peserta konferensi tidak hanya berasal dari AS dan Kanada, tetapi juga datang dari berbagai negara lainnya. Termasuk perwakilan Indonesian Basic Income Guarantee Network (IndoBIG), Yanu Prasetyo, juga hadir sebagai peserta di tengah-tengah konferensi NABIG 2019 ini.
Topik diskusi dalam plenary dan parallel session sangat beragam dan menarik. Seperti pada hari pertama, seminar mengangkat masalah eksperimen UBI di beberapa daerah seperti Ontario, Vancouver, and Stockton. Sheila Regehr dan James Jeneiro dari Basic Income Canada Network (BICN) dan Community Living Ontario hadir berbagi pengalaman Basic Income Pilot di Ontario. Sementara itu, Jiaying Zhao, Claire Williams, dan Ryan Dwyer dari University of British Columbia, menyampaikan data-data hasil riset berjudul “The Impact of Direct Giving on People Experiencing Homelessness: Experimental Evidence from Vancouver, Canada”. Presentasi tentang program UBI di Stockton pun langsung dibawakan oleh Sukhi Samra, Direktur Stocton Economic Empowerment Demonstration (SEED).
Acara tidak hanya diisi oleh diskusi dan seminar, namun juga digelar pameran foto dari Jessie Golem. Karya Jessie sudah cukup terkenal dengan topik Humans of Basic Income. Menariknya, Jessie sendiri merupakan seorang fotografer yang juga mendapatkan kesempatan menerima Basic Income di Ontario. Hal itu ia rasakan berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Tak ingin pengalamannya itu sia-sia, Ia pun memanfaatkan keahlian fotografinya untuk merekam testimoni para penerima Basic Income lainnya. Hingga kini, karya fotografi Jessie menjadi salah satu inspirasi bagi aktivis UBI di seluruh dunia dalam menyuarakan keberhasilan kebijakan Universal Basic Income.
