Seiring dengan masuknya Andrew Yang dalam bursa Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat tahun 2020, perbincangan soal gagasan Universal Basic Income (UBI) juga semakin hangat. Terutama di media sosial dan internet. Warga AS yang semula asing dengan gagasan UBI, kini mulai akrab dan bahkan banyak yang bergabung dalam barisan suporter baru. Tidak hanya dari kalangan milenial, namun juga dari berbagai lapisan masyarakat yang merasa terancam dengan gelombang automatisasi dan kesulitan ekonomi yang terus membayangi. Gagasan “utopia” – free money for everyone – ini pun kali ini seperti menemukan momentum sejarahnya kembali setelah sempat naik turun di era Thomas Paine (1796), MLK (1968), dan Nixon (1969).

Seperti yang dikhawatirkan banyak pengamat, dalam 12 tahun ke depan, 1 dari 3 pekerja Amerika berisiko kehilangan pekerjaan karena hadirnya teknologi baru. Biasanya, kemunculan teknologi baru akan diiringi oleh jenis pekerjaan baru yang juga muncul bersamaan, sehingga dampak negatifnya tidak begitu terasa.  Sayangnya, menurut para pengamat, kali ini pekerjaan baru itu tidak akan muncul dengan cukup cepat dan dalam jumlah yang cukup besar untuk menggantikan revolusi teknologi yang disebabkan oleh Artificial Intelligence (AI).

Untuk menghindari krisis dan ketimpangan tersebut, diperlukan solusi baru yang cukup radikal dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Solusi itu, menurut Andrew Yang, adalah berupa Freedom Dividend,  yaitu penghasilan dasar universal sebesar $1,000 untuk semua orang dewasa Amerika (usia di atas 18 tahun), yang diberikan setiap bulan  tanpa syarat atau ikatan apa pun, sebagai sebuah fondasi di mana masyarakat yang stabil, sejahtera, dan berkeadilan.

Freedom Dividend tidak lain adalah terjemahan dari UBI dalam konteks ekonomi di Amerika Serikat. Yakni sejenis jaminan sosial yang menjamin sejumlah uang untuk setiap warga negara dalam populasi yang diatur, tanpa harus lulus tes atau memenuhi persyaratan kerja. Setiap paket UBI dapat berbeda dalam hal jumlah atau desain, seperti eksperimen di Finlandia, Kenya, atau Kanada.

Freedom Dividend — yang didanai oleh Value Added Tax/VAT (Pajak Pertambahan Nilai/PPN) — akan menjamin bahwa semua orang Amerika mendapat manfaat dari otomatisasi, bukan hanya perusahaan besar. Program ini akan menyediakan uang untuk menutupi kebutuhan dasar bagi orang Amerika sambil memungkinkan mereka untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Bahkan, pendapatan bulanan ini pun dapat digunakan untuk memulai bisnis sendiri, investasi, kembali ke bangku sekolah, membayar hutang, merawat orang-orang yang dicintai dan lain sebagainya. Ia pun menjelaskan cukup detail konsep Freedom Dividend ini dalam bukunya ‘The War on Normal People’.

Buku Karya Andrew Yang

Dalam proposalnya, Andrew mengusulkan pendanaan Freedom Dividend ini dengan menggabungkan beberapa program kesejahteraan sosial yang sudah ada dan menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%. Beberapa program bantuan sosial pemerintah AS yang saat ini berjalan antara lain dalam bentuk: Temporary Assistance for Needy Families (TANF), Supplemental Nutrition Assitance (SNAP), Women, Infants, and Children (WIC), Supplemental Security Income (SSI).  Penerima manfaat program kesejahteraan sosial tersebut nantinya akan diberikan pilihan antara tunjangan mereka saat ini atau $ 1.000 tunai tanpa syarat. Perlu dicatat, meski semua bantuan diatas diuangkan, jumlahnya tidaklah mencapai $1000/bulan.

Program Pendampingan Berkala Untuk Keluarga Yang Membutuhkan (TANF) di AS dirasakan masih kecil manfaatnya di banyak negara bagian.
Manfaat yang diterima oleh penerima program Supplemental Nutrition Assitance (SNAP) di AS menurut jumlah orang dalam rumah tangganya (sumber: CBPP)

VAT atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak atas produksi dan penambahan nilai barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. PPN bukanlah hal yang baru. 160 dari 193 negara di dunia sudah memiliki Pajak Pertambahan Nilai atau yang serupa, termasuk negara-negara di Eropa yang memiliki PPN rata-rata 20 persen.

Perbandingan besaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di beberapa negara anggota OECD (Sumber: OECD)

Secara garis besar, pendanaan untuk Freedom Dividen akan datang dari 4 sumber:

Pertama, Pengeluaran Pemerintah. Pemerintah AS saat ini menghabiskan antara $500 dan $600 miliar per tahun untuk berbagai macam program bantuan kesejahteraan sosial. Mereka yang sudah menerima program bantuan sosial ini, akan diberikan pilihan apakah tetap menerima dalam bentuk bantuan kesejahteraan atau memilih freedom dividend sebesar $1000/bulan? Mereka tidak boleh mendapat keduanya dalam waktu yang sama. Konsep ini diyakini akan lebih efisien dan tepat sasaran.

Selain itu, pemerintah AS juga menghabiskan lebih dari satu triliun dolar untuk fasilitas-fasilitas perawatan kesehatan, layanan tuna wisma, dan sejenisnya. Dengan memberikan freedom dividend, diperkirakan akan mampu menghemat $100 – 200+ miliar karena orang akan merawat diri mereka sendiri dengan lebih baik dan menghindari ruang gawat darurat, penjara, dan institusi-institusi pemerintah lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tambahan $1 saja untuk keluarga miskin, akan mampu menghasilkan penghematan biaya dan pertumbuhan ekonomi sebesar $7.

Kedua, Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ekonomi AS berada dalam kisaran $19 triliun, naik $4 triliun dalam 10 tahun terakhir.  Dengan menerapkan PPN setengah saja dari level Eropa yang 20% itu, diyakini akan mampu menghasilkan $800 miliar tambahan pendapatan baru. PPN akan menjadi semakin penting karena kita tidak dapat memungut pajak penghasilan dari robot atau perangkat lunak. (Lebih detail tentang simulai PPN ini dapat dilihat di sini atau pada ulasan khusus berikutnya)

Ketiga, Sumber Pendapatan baru. Menempatkan uang melalui Freedom Dividend ke tangan konsumen Amerika akan menumbuhkan ekonomi. Roosevelt Institute memproyeksikan bahwa ekonomi akan tumbuh sekitar $2,5 triliun dan menciptakan 4,6 juta lapangan kerja baru. Ini akan menghasilkan sekitar $800 – 900 miliar pendapatan baru dari pertumbuhan dan aktivitas ekonomi tersebut.

Keempat, Pajak pada perusahaan/orang-orang terkaya (top earners) dan penghasil polusi tertinggi. Dengan efisiensi Jaminan Sosial, menerapkan pajak transaksi keuangan, dan mengakhiri perlakuan pajak yang hanya menguntungkan pemain besar juga dapat mengurangi spekulasi keuangan sekaligus dapat mendanai Freedom Dividend. Pendapatan dari biaya karbon (carbon fee) sebagian akan didedikasikan untuk mendanai Freedom Dividend ini.

Manfaat UBI/Freedom Dividend

Konsep Freedom Dividend atau UBI ini akan mengubah masyarakat dengan banyak cara positif dan banyak bukti telah menunjukkan ini. Percobaan berbagai rencana UBI telah menghasilkan beragam jenis manfaat, antara lain:

  • UBI mendorong orang untuk mencari pekerjaan. UBI diberikan untuk semua orang dewasa, terlepas dari status pekerjaannya. Oleh karena itu, penerima bebas untuk mencari penghasilan tambahan tanpa khawatir tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hariannya. Termasuk, memiliki keberanian untuk keluar dari pekerjaan yang tidak disukainya dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik serta sesuai dengan keahlian atau latar belakang pendidikannya.
  • UBI akan memangkas birokrasi. Dengan transfer langsung dari pemerintah ke rekening individu, skema UBI akan memangkas hampir seratus persen pemborosan untuk birokrasi dan biaya-biaya antara lainnya, seperti modul pelatihan, pendampingan, biaya perjalanan pendamping, dan lain-lain yang seringkali justru mengurangi manfaat penerima bantuan.
  • UBI meningkatkan kewirausahaan karena menyediakan kebutuhan dasar dan bertindak sebagai jaring pengaman jika bisnis baru yang dijalankan gagal. UBI secara langsung juga memberi Anda lebih banyak konsumen sebagai pasar karena setiap orang memiliki lebih banyak pendapatan yang bisa dikeluarkan. Roosevelt Institute menemukan bahwa UBI di AS akan menciptakan 4,6 juta lapangan kerja dan menumbuhkan perekonomian sebesar 12 persen secara terus-menerus. UBI akan menjadi katalisator terbesar untuk pekerjaan baru, kewirausahaan, dan kreativitas tanpa batas.
  • UBI meningkatkan kesehatan mental penerima karena mengurangi kemiskinan dan kelangkaan finansial yang selama ini dituduh sebagai sumber stres utama bagi jutaan orang.
  • UBI membantu orang membuat keputusan yang lebih cerdas. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami guncangan ekonomi akan berkurang kemampuan kognitifnya (setara dengan 13 poin IQ). UBI akan menyediakan keamanan yang dibutuhkan orang untuk fokus pada hal-hal penting dalam kehidupan mereka.
  • UBI meningkatkan kesehatan fisik. Dengan keamanan ekonomi yang meningkat, orang tidak terlalu rentan terhadap tekanan, penyakit, dan perilaku merusak diri sendiri. Eksperimen UBI di Kanada melihat tingkat rawat inap turun hingga 8,5%.
  • UBI meningkatkan produksi karya seni, pekerjaan nirlaba, dan tambahan waktu serta tenaga untuk merawat mereka yang sakit karena memberikan penghasilan tambahan bagi mereka yang bergerak di bidang yang sering diabaikan oleh pasar ini.
  • UBI meningkatkan efisiensi pasar tenaga kerja karena lebih sedikit pekerja yang terjebak dalam pekerjaan yang tidak sesuai. Produktivitas nasional akan meningkat karena orang akan dapat mencari pekerjaan yang lebih bermanfaat dan meningkatkan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
  • UBI akan mengurangi kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan pada  anak, tekanan finansial, dan sumber konflik. Ini memastikan bahwa setiap orang memiliki rasa optimis tentang masa depannya sendiri dan memiliki mobilitas untuk keluar dari hubungan/interaksi sosial yang tidak sehat.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari sebuah gagasan bernama Freedom Dividend adalah bahwa gagasan ini tidaklah bersifat utopis seperti yang dituduhkan banyak pihak. Bahkan, kebijakan seperti ini sangat mungkin untuk diaplikasikan, terutama bagi negara dengan ekonomi raksasa seperti Amerika Serikat. Disamping itu, manfaat dari sebuah program atau kebijakan yang bisa menstabilkan kondisi finansial individu dan rumah tangga sangatlah besar dan menjanjikan ditengah revolusi teknologi yang menggerus pondasi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di seluruh dunia.

===

Referensi:

Related Posts